Memahami Sistem Pendidikan di Indonesia dan Tantangannya

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia terikat dalam sebuah sistem. Sebagai makhluk sosial yang berkelompok, berorganisasi, dan berinteraksi, diperlukan suatu pengendali untuk memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dari pengertian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem berfungsi untuk membantu dan mengarahkan pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Di dalam dunia pendidikan, terdapat sistem yang mengatur agar semua orang yang terlibat dapat bergerak secara efektif.

Kita semua menyadari bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dan masyarakat. Tanpa pendidikan, pengetahuan yang diperoleh selama berabad-abad bisa kehilangan makna. Oleh karena itu, setiap individu perlu belajar sebagai bekal di masa depan. Mengingat pendidikan menjadi kebutuhan semua orang, maka dibentuklah sebuah sistem yang mengatur dan menetapkan standar bagi mereka yang terlibat.

Secara sederhana, sistem pendidikan dapat dipahami sebagai keseluruhan organisasi yang terdapat dalam suatu wilayah https://imigrasitanjungpinang.com/ atau kesatuan yang dipimpin oleh seorang pejabat eksekutif yang bertanggung jawab atas keberlangsungan pendidikan tersebut.

Sistem pendidikan memiliki berbagai komponen yang berfungsi membentuk sebuah proses. Komponen tersebut mencakup prioritas pendidikan, peserta didik, manajemen dan pengelolaan, struktur organisasi, waktu, guru, fasilitas, pengawasan, teknologi, penelitian, dan biaya.

Selanjutnya, komponen-komponen tersebut saling berkolaborasi untuk memastikan bahwa sistem yang telah dibuat berfungsi sesuai harapan.

Di Indonesia, sistem pendidikan terdiri dari empat jenjang: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat ini, Sekolah Negeri mendominasi sistem pendidikan di Indonesia dengan persentase mencapai 52%, sementara sektor swasta menyumbang 48%.

Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia terlokalisir sangat mencolok pada setiap pergantian pemerintahan. Setiap pemimpin memiliki visi dan misi pendidikan yang berbeda, dan transisi ekonomi negara juga turut mempengaruhi kemajuan sistem pendidikan.

Bagaimana perjalanan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia? Berikut ringkasan perjalannya:

Zaman Kolonial

Indonesia telah mengalami masa penjajahan selama 3,5 abad oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Pada masa ini, sistem pendidikan dimulai dengan adanya Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia dengan kualifikasi sosial tertentu.

Pasca Kemerdekaan

Berbeda dengan zaman penjajahan yang membatasi akses pendidikan, setelah kemerdekaan, hak untuk bersekolah menjadi milik semua warga negara. Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta, sistem pendidikan Indonesia mulai mengarah pada sistem pendidikan sekuler.

Pendidikan keagamaan, terutama agama Islam, menjadi sangat menonjol, didorong oleh peran besar organisasi keagamaan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, pesantren-pesantren dan sekolah swasta mulai bermunculan dan dapat diakses oleh masyarakat tanpa memandang status sosial, meskipun saat itu pendidikan belum gratis.

Era Orde Baru

Pada masa Presiden Soeharto atau Era Orde Baru, kurikulum pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada pengembangan karakter murid, termasuk penataran P4, normalisasi kehidupan kampus, pembinaan siswa melalui OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD), KKN bagi mahasiswa, dan pendirian sekolah pembangunan.

Pasca-Reformasi

Di era ini, sistem pendidikan mengalami perubahan dalam regulasi dan kebijakan. Terdapat fokus yang lebih besar pada kualitas guru sebagai elemen penting dalam sistem pendidikan, melalui sertifikasi guru, sementara murid diprioritaskan pada pendidikan karakter dan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN).

Sistem Pendidikan di Indonesia Saat ini

Di awal kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sistem pendidikan menetapkan standar bahwa setiap anak di Indonesia berhak mendapat pendidikan yang setara, diwujudkan melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beasiswa Bidik Misi bagi siswa kurang mampu.

Saat Presiden Joko Widodo menjabat, perhatian lebih difokuskan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk bersaing di pasar global. Sistem pendidikan pun diarahkan pada penelitian, pengembangan teknologi, dan pengembangan ilmu murni.