Memilih permainan yang mendukung tumbuh kembang anak

Di bawah ini adalah daftar produk yang mungkin berguna. Harap dicatat bahwa kami mungkin mendapat komisi kecil setiap kali Anda membeli smabudimulia-jakarta.com produk melalui tautan ini. Jangan khawatir, tidak ada biaya tambahan. Pelajari lebih lanjut tentang memasarkan konten produk.

Tahukah Anda bahwa permainan anak dapat menunjang tumbuh kembang anak Anda? Ya, bermain tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menumbuhkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan lainnya yang sangat baik untuk anak.

Namun, tidak semua jenis mainan anak diciptakan sama. Cari tahu berbagai jenis permainan yang dapat Anda berikan kepada anak Anda.

Berbagai jenis permainan untuk mendukung tumbuh kembang anak Anda

Ada enam permainan anak berbeda yang dapat Anda mainkan tergantung usia, suasana hati, dan latar belakang sosial Anda.

Untuk setiap jenis permainan, ada banyak contoh cara bermain dan berlatih bersama anak Anda.

Permainan “gratis” (kosong).

Permainan ini biasanya dimainkan saat anak Anda masih bayi. Tahapan bermain ini mengacu pada kreativitas anak yang menggerakkan tubuhnya secara acak dan tanpa tujuan.

Ini adalah permainan yang paling mudah dimainkan oleh anak-anak. Tujuannya adalah untuk mengajarkan anak Anda berpikir, bergerak, dan berimajinasi dengan bebas tanpa aturan.

Beberapa contoh permainan gratis yang dapat dimainkan bayi Anda antara lain:

bola bertekstur,

buku tebal,

bermain menangkap,

Gambar anak Anda atau cermin tempat Anda dapat melihat wajah Anda, dan

Mainan yang memiliki tekstur dan warna yang menarik, serta mengeluarkan suara.

Namun, hindari mainan yang terlalu kecil, memancarkan cahaya yang kuat, atau terlalu besar. Bermain sendiri (bermain mandiri)

“Merdeka”, seperti namanya, berarti “sendirian”. Artinya, orang tua hanya bisa mengawasi anaknya saat bermain sendirian.

Membiarkan anak bermain sendiri sangat penting bagi tumbuh kembang anak, karena akan mendorong terbentuknya sikap mandiri.

Karena tidak ada orang di sekitar yang ikut serta dalam permainan, anak-anak dapat lebih mengetahui kemampuannya sendiri.

Hal ini juga memungkinkan anak untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam usahanya menyelesaikan permainan. Jenis permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak berusia antara 2 hingga 3 tahun. Anak-anak pada usia ini cenderung pemalu dan kurang memiliki kemampuan komunikasi sehingga lebih nyaman bermain sendiri.

Permainan observasi

Pernahkah Anda mengamati seorang anak yang hanya menonton anak-anak lain bermain?
Dia tidak berpartisipasi dalam permainan, tapi anak itu ikut bermain. Ya, anak ini sedang memainkan “permainan observasi”. Menariknya, “permainan penonton” ini memiliki kelebihan tersendiri, meski Anda tidak terlihat bermain bersama.