Salmon adalah salah satu jenis ikan bernilai ekonomi tinggi yang digemari di seluruh dunia karena rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi, terutama omega-3. Namun, di balik fillet salmon yang tersaji di meja makan, ada proses panjang yang melibatkan teknologi, pengetahuan, dan dedikasi tinggi dari para peternak. Salah satu tempat budidaya salmon yang dikenal dengan praktik berkelanjutan dan teknologi canggih adalah salmoncreekfarms.org. Berikut ini adalah proses budidaya salmon dari A-Z yang dilakukan di fasilitas tersebut.
1. Pemilihan Indukan dan Pemijahan
Proses dimulai dari pemilihan indukan salmon unggul yang sehat dan memiliki genetik berkualitas. Di Salmon Creek Farms, pemijahan dilakukan secara terkontrol di lingkungan akuakultur tertutup. Indukan jantan dan betina dipertemukan untuk melakukan pembuahan telur. Telur-telur tersebut kemudian dikumpulkan dan dipindahkan ke inkubator khusus.
2. Inkubasi Telur
Telur salmon ditempatkan dalam inkubator beraliran air segar dan oksigen yang terkontrol. Suhu air dijaga agar menyerupai habitat alami salmon di alam liar, biasanya berkisar antara 6–10°C. Proses inkubasi berlangsung selama beberapa minggu hingga menetas menjadi larva yang disebut alevin, yang masih memiliki kantung kuning telur di perutnya sebagai sumber nutrisi.
3. Pembesaran Alevin menjadi Fry
Setelah kantung kuning telur habis diserap, alevin berkembang menjadi fry dan mulai belajar berenang serta mencari makan. Pada tahap ini, ikan mulai diberi pakan khusus yang mengandung protein tinggi untuk mendukung pertumbuhan. Salmon Creek Farms memastikan kualitas air tetap optimal dan bebas dari polutan, serta menerapkan sistem biosekuriti untuk mencegah penyakit.
4. Tahap Parr dan Smoltifikasi
Ketika fry tumbuh menjadi parr, tubuhnya mulai menampilkan garis-garis vertikal khas. Parr kemudian mengalami proses smoltifikasi, yaitu perubahan fisiologis yang mempersiapkan salmon untuk hidup di air laut. Ini adalah tahap penting yang memerlukan pengawasan ketat terhadap kondisi lingkungan seperti kadar salinitas dan pencahayaan.
5. Pemindahan ke Kandang Laut (Sea Cage)
Setelah menjadi smolt, salmon dipindahkan ke kandang laut di perairan terbuka yang memiliki arus dan kualitas air yang baik. Di Salmon Creek Farms, kandang laut terbuat dari jaring kuat dan ramah lingkungan. Ikan-ikan ini akan tinggal di laut selama 12–18 bulan untuk mencapai ukuran panen. Mereka diberi pakan alami dan suplemen tambahan sesuai standar keberlanjutan.
6. Pemeliharaan dan Pemantauan
Selama masa pembesaran di laut, salmon diawasi ketat oleh tim ahli yang memantau kesehatan, pertumbuhan, dan kualitas air menggunakan teknologi digital seperti sensor bawah laut dan AI. Salmon Creek Farms juga menerapkan rotasi kandang untuk menjaga ekosistem laut tetap seimbang.
7. Panen dan Pemrosesan
Setelah mencapai berat ideal sekitar 4–6 kg, salmon dipanen dengan metode ramah lingkungan dan stres minimal. Proses pemanenan dilakukan dengan cepat untuk menjaga kualitas daging. Salmon kemudian dibersihkan, difilet, dan dikemas dalam fasilitas pemrosesan modern sebelum dikirim ke pasar lokal maupun internasional.
8. Keberlanjutan dan Konservasi
Salah satu nilai utama Salmon Creek Farms adalah keberlanjutan. Mereka terus berinovasi dalam teknologi hijau, meminimalkan jejak karbon, serta bekerja sama dengan ilmuwan laut untuk memastikan praktik budidaya mereka tidak merusak habitat alami.
Proses budidaya salmon dari A-Z bukanlah hal yang sederhana. Dari pemijahan hingga panen, setiap tahap memerlukan perhatian dan teknologi canggih untuk menghasilkan salmon berkualitas tinggi. Salmon Creek Farms membuktikan bahwa budidaya ikan bisa dilakukan secara profesional, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, sekaligus menghasilkan produk unggulan yang aman dan bergizi bagi konsumen di seluruh dunia.
Comment (0)