Pengaruh Keilmuan Islam pada Universitas Eropa Awal dan Konsep Kebebasan Akademik
Beberapa sarjana, termasuk George Makdisi, telah menyarankan bahwa universitas abad pertengahan awal dipengaruhi oleh madrasah di Al-Andalus, Emirat Sisilia, dan Timur Tengah selama Perang Salib. Namun, Norman Daniel berpendapat bahwa argumen ini mungkin dibesar-besarkan. Universitas dan madrasah, menurutnya, memiliki perbedaan yang signifikan dalam struktur dan fungsi. Pada tahun 2013, Roy Lowe dan Yoshihito Yasuhara mengusulkan bahwa dampak beasiswa Islam pada universitas-universitas Eropa Barat membutuhkan perspektif yang lebih luas, yang mengalihkan fokus dari kerangka kelembagaan lokal ke konteks pengembangan pendidikan yang lebih global.
Konsep penting dalam mendefinisikan universitas adalah kebebasan akademik. Bukti terdokumentasi paling awal dari konsep ini berasal dari Universitas Bologna, yang mengadopsi piagam akademiknya, Constitutio Habita, sekitar tahun 1155 atau 1158. Piagam ini memberikan hak kepada para sarjana untuk bepergian bebas untuk tujuan pendidikan, hak yang sekarang dipandang sebagai dasar kebebasan akademik. Gagasan ini kemudian ditegaskan kembali pada tahun 1988 ketika 430 rektor universitas menandatangani Magna Charta Universitatum untuk menandai ulang tahun ke-900 Bologna. Sejak itu, jumlah penandatangan terus bertambah, mencerminkan komitmen global terhadap konsep kebebasan akademik.
Istilah “universitas” awalnya mengacu pada setiap kelompok orang yang bersatu sebagai sebuah tubuh, seperti guild, masyarakat, atau komunitas. Seiring berkembangnya kehidupan perkotaan dan gilda abad pertengahan, asosiasi siswa dan guru dengan hak hukum kolektif muncul dan dikenal dengan istilah ini. Universitas-universitas slot gacor hari ini awal ini, seperti guild lainnya, mengatur diri sendiri dan memiliki wewenang untuk menentukan kualifikasi anggotanya.
Universitas pertama di Eropa didirikan oleh para biarawan Katolik. Universitas Bologna, didirikan pada tahun 1088, dianggap sebagai universitas sejati pertama dalam pengertian modern, karena merupakan institusi pertama yang memberikan gelar yang lebih tinggi, menggunakan istilah universitas, dan beroperasi secara independen dari sekolah gerejawi. Itu menawarkan gelar sekuler dan non-sekuler, dengan mata pelajaran mulai dari tata bahasa, retorika, dan logika hingga teologi, hukum kanonik, dan hukum notaris, dan fakultasnya mencakup pendeta dan orang awam.
Comment (0)