Produksi Tanaman Global: Pertumbuhan, Nilai, dan Peran dalam Diet Manusia

Antara tahun 2000 dan 2022, produksi global tanaman primer melonjak sebesar 56%, mencapai 9,6 miliar ton yang mengejutkan—meningkat 3,5 miliar ton dibandingkan tahun 2000. Ini menandai pertumbuhan moderat 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya, 2021. Sereal memimpin sebagai kelompok tanaman yang paling banyak diproduksi pada tahun 2022, diikuti oleh tanaman gula (23%), sayuran (12%), dan tanaman minyak (12%). Buah-buahan membentuk 10% dari total produksi.

Peningkatan dramatis dalam produksi tanaman ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang saling terkait. Perluasan lahan irigasi, ditambah dengan intensifnya penggunaan pupuk dan pestisida, memainkan peran utama. Selain itu, adopsi teknik pertanian yang lebih baik dan penggunaan varietas tanaman hasil tinggi secara signifikan meningkatkan produktivitas. Area budidaya yang lebih besar secara global juga berkontribusi pada tren naik.

Hanya empat tanaman — tebu, jagung, gandum, dan beras — menyumbang hampir setengah dari semua produksi tanaman primer global, menyoroti peran sentral mereka dalam memberi makan populasi dunia.

Dari sisi nilai ekonomi, produksi tanaman primer mengalami peningkatan yang sedikit lebih tinggi dari volume, naik 57% secara riil dari USD 1,8 triliun pada tahun 2000 menjadi USD 2,8 triliun pada tahun 2021. Seperti halnya volume, sereal menyumbang pangsa terbesar terhadap nilai produksi pada tahun 2021, terhitung 30% dari total. Sayuran dan buah-buahan menyusul dengan masing-masing 19% dan 17% — jauh lebih tinggi dari pangsa click here mereka dalam hal volume, yang mencerminkan harga pasar yang lebih tinggi. Sebaliknya, tanaman gula, meskipun bagian mereka yang signifikan dalam jumlah produksi, hanya berkontribusi 4% terhadap nilai total. Hal ini terutama disebabkan oleh harga pasarnya yang lebih rendah dan fakta bahwa sebagian besar nilainya ditambahkan selama pemrosesan menjadi gula rafinasi.

Ketika melihat pasokan pangan manusia, pentingnya setiap tanaman bervariasi di setiap wilayah. Secara global, beras (541 kkal/orang/hari) dan gandum (527 kkal/orang/hari) adalah dua kontributor terbesar asupan kalori harian. Tanaman gula menyediakan 200 kkal/orang/hari, diikuti oleh jagung (147 kkal), dan berbagai minyak termasuk kedelai (82 kkal), sawit (52 kkal), dan bunga matahari (35 kkal). Kontributor signifikan lainnya termasuk kentang, singkong, kacang-kacangan, buah-buahan, dan umbi-umbian.

Penting juga untuk mempertimbangkan pola makan regional. Misalnya, di Afrika, akar dan umbi-umbian dominan, menyediakan 421 kkal/orang/hari. Sorgum dan millet juga penting dalam makanan Afrika, masing-masing menyumbang 135 dan 90 kkal.

Data ini menggarisbawahi kompleksitas dan keragaman sistem pertanian dan pasokan pangan global—yang dibentuk oleh geografi, ekonomi, dan kebutuhan manusia yang terus berkembang.